http://sehatselalu.com/index.php?option=com_content&view=article&id=57:merencanakan-jenis-kelamin-bayi-anda&catid=25:persiapan-kehamilan&Itemid=72
- Metode Deteksi Dini Sel Telur Terfertilisasi
Metode ini bisa dilakukan dengan menggunakan metode PCR untuk mengetahui jenis kelamin bayi. Metode ini berhasil dibuktikan di Amerika, tahun 1994 M. Atau, dengan metode FISH yang berhasil dibuktikan lebih awal, yaitu pada tahun 1990 M. Metode baru ini dilakukan dengan mengkaji dan meneliti unsur pembawa sifat keturunan (DNA) dengan perantara enzim dan serangkaian pengondisian temperatur. Jenis kelamin bayi dapat diketahui dengan sempurna jika pembuahannya dilakukan di luar dan setelah sel-sel membelah menjadi 8 sampai dengan 16. Jenis kelamin bayi bisa dikaji setelah sel tersebut berbentuk dan membelah, sebelum ia dikembalikan ke rahim sang ibu. Dokter akan melubangi dinding pembungkus sel tersebut, tiga hari setelah pembuahan dan ketika ia sampai pada tahapan 8 sel. Setelah itu, dilakukan penarikan satu sel tanpa efek yang membahayakan calon bayi tersebut. Lalu, sel ini diteliti untuk menentukan jenis kelamin bayi. Adapun yang akan dikembalikan hanyalah sel pembentuk janin yang jenis kelaminnya diinginkan. Metode ini juga berguna untuk mengkaji sifat keturunan untuk menghindari berbagai penyakit dan cacat. Jadi, jika penelitian terhadap sel telur ini menyimpulkan bahwa jenis kelamin bayi tidak seperti yang diinginkan, akan dibiarkan tanpa tindakan medis hingga sel tersebut mati pada hari-hari pertamanya.
- Pencangkokan Sel (Kloning)
Kloning merupakan istilah dalam mencangkok sel tubuh (yang mengandung 46 kromosom) untuk dipadukan dengan sel-sel telur. Sitoplasma yang ada di sekeliling sel-sel yang baru, akan berusaha membelah diri dan tumbuh berkembang sesuai tahapan pertumbuhan bayi. Setelah lahir, bentuknya akan mirip dengan si pemilik sel tubuh yang dicangkok tersebut. Namun, ada juga metode lain, yaitu pencangkokan janin. Metode ini memisahkan sel-sel telur yang sudah dibuahi sel sperma setelah membelah diri menjadi dua sel atau lebih, agar masing-masing sel ini dapat membelah diri lagi setelah berkembang dan siap membelah diri. Demikianlah, pembagian dan pemisahan terjadi secara beruntun pada setiap sel, kemudian sebagian dari sel-sel ini dicangkok dalam rahim sang ibu, sementara sisanya dinetralkan supaya ia tetap aman hingga waktu tertentu. Praktik pencangkokan telah berhasil dilakukan pada binatang. Kelak, sebagian negara membolehkannya untuk dilakukan pada manusia. Tentunya, hal ini memunculkan banyak sikap sebagaimana yang terjadi dalam permasalahan ilmiah pada umumnya.
Ada satu lagi referensi yaitu berdasarkan umur sang ibu sesuai tabel dibawah :
Jadi misal awal kehamilan yang dialami seorang ibu berumur 29 tahun dimulai pada bulan juli. Berdasarkan tabel urut kotak dan hitung maju selama kurang lebih 9 bulan kedepan. Maka akan dapat diperkirakan, jenis kelamin anak yang akan dilahirkan adalah perempuan.